11 Mei 2008

Selamat Berjuang Tim Thomas & Uber


Hari ini, minggu 11 Mei 2008 dan setidaknya untuk satu minggu kedepan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat pecinta cabang olahraga bulutangkis akan menyaksikan hasil kerja keras dan persiapan para atlet bulutangkis Indonesia yang tergabung dalam tim Thomas & Uber Cup 2008 untuk mempersembahkn hasil terbaik, memboyong piala Thomas & Uber yang menjadi supremasi negeri dicabang olahraga bulutangkis. Akankah kejayaan & supremasi Indonesia dicabang bulutangkis seperti ditahun 1996 akan kembali direbut tim Thomas & Uber Indonesia?... Kita sama-sama berdoa, Semoga….


Saya pikir, lebih dari sekadar sebagai ajang hiburan, laga Thomas & Uber Cup bagi masyarakat Indonesia (minimal bagiku yang memang pengemar olahraga bulutangkis), sejenak dapat dimanfaatkan untuk melupakan masalah & beban hidup dinegeri ini yang terus meneror, karena sebentar lagi harga BBM akan naik, atau teror nasional yang kemarin dihadapi siswa SLTP & SMU bernama UAN, Ujian Akhir Nasional. Ada satu lagi horor nasional, yaitu polemik Ahmadyah. Dan entah teror apalagi yang akan muncul esok dan lusa……


“Ahh… sudahlah bung, ini Indonesia, negerinya para pejuang, jadi memang harus ada masalah disetiap harinya, karena dengan begitu akan selalu ada alasan untuk terus berjuang dan menjadi pejuang…!”, begitu kata temenku dari Jogjakarta via SMS beberapa waktu lalu, yang mengutip penggalan pidato Sukarno.


Kembali kesoal bulutangkis, sebagai sala satu cabang olahraga yang menjadi kebanggaan nasioanl, karena mampu mengharumkan dan mengangkat derajat negeri ini dipentas Internasional, saya berharap besar ajang laga piala Thomas & Uber tahun ini akan menjadi momentum manis untuk mengukir kembali prestasi dengan memenangkan kedua trofi tersebut.


Bagiku, Kalah atau menang adalah konsekuensi logis dari dua posisi yang diametral. Persoalannya adalah bagaimana proses yang mengiringi kalah dan menang tersebut. Jika memang prosesnya telah layak, maka kemenangan hanyalah konsekuensi logis semata, karena saya yakin faktor “tangan Tuhan” tidak bekerja diwilayah ini. Untuk itu tidak perlu jumawa berlebihan. Kalaupun kalah, disitulah sportivitas dan jiwa besar bermanifestasi, dan sayapun yakin bahwa azab dan kutuk Tuhan tidak dijatuhkan diwilayah ini sehingga tak perlu ada yang disesali dan ditangisi. Meskipun kalah, kekalahan itu akan tetap terhormat, jadi tegakkanlah kepala meskipun kalah.


Baiklah, ada baiknya kita hentikan segala pedebatan dan ayo bekerja mewujudkan kejayaan. Dan yang harus diingat adalah bahwa Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata…!


Selamat berjuang Tim Thomas & Uber Indonesia…!


GO A HEAD…!!!

Komentar :

ada 1
Anonim mengatakan...
pada hari 

Semoga badminton bisa sepopuler dulu lagi.

Posting Komentar